Sekali lagi aku tertegun, peluhku menetes tak terkira
Melihat kenyataan yang berkata lain, lain dari yang kuharapkan
Mencoba bangkit dan bermimpi kembali meski ku rasa hanya akan sia - sia
Jiwa yang telah lelah membopong ke sang pengakuan
Adanya seorang pencundang yang berhasil memecundangi dirinya sendiri
Menghakimi tiada henti, hingga hilang dikerak bumi
Membawa penyesalan yang tiada terkira
Sekali lagi aku menunduk, takut melihat masa depan yang sepertinya suram
Tapi mungkin disana masih ada seberkas sinar, cahayanya begitu indah menyilaukan mata yang memandang
Apakah itu kereta impian??
Dan lagi, kini ku kembali merajut asa yang telah sirna
Perginya begitu cepat laksana senja di sore hari
Sekali lagi aku merintih, merasakan sakit yang ku derita
Ingin ku berteriak kepada semua orang agar mereka tahu
Bahwa disini masih ada nafas untuk berlari meski terengah - engah
Berlari dan tiada henti di jalan setapak yang berbatu nan licin
Sekali lagi aku terbangun, menyadari semua telah sirna
Telah tiada dan tak perlu disesali
Mungkin lebih baik aku segera berlari dan terus berlari
Karena kereta impian telah menanti.
hidup itu seperti menapaki siang dan malam, susah senang silih berganti. gagal sukses cuma lembaran episode yang pasti berlalu...
BalasHapusada yg bilang, bahwa yang paling penting adalah proses menjalani semua episode itu, akan membuat kita menjadi bijak atau tidak. relatif kepada masing2 orangnya
puisi yang menarik,
BalasHapustapi kalau hidup itu terus menerus membuat qt berlari, alangkah letihnya jiwa ini...
Terkadang memang semua terasa tak adil tapi alangkah baiknya bila kita mengahmbil hikmah dibalik ini semua :)
BalasHapusTuhan sedang berbicara dengan kamu
Ini pertama Sheno kemari
BalasHapusmembaca dan memberi
melihat sederet kata
menulis serangkai huruf, membentuk kalimat
jika ada kesempatan
sheno akan datang kesini
sekali lagi
membaca dan memberi
@all: terima kasih sudah berkomentar atas Puisi kacangannya :)
BalasHapusSubhanallah
BalasHapusPuisi yang luar biasa
pasti sepenuh hati ya nulisnya :D
BalasHapusitulah yg kata orang proses kehidupan, asal kita tahu kapan harus berhenti :)
BalasHapussatu kata buat eloh
BalasHapus"legowo" cing
yuk mareeeeeee
tetaplah berlari...kawan..
BalasHapusSilahkan berlari mengejar impian tapi jgn sekali kali berlari dari kenyataan
BalasHapussaya sudah follow nih bro. ditunggu ya untuk follow balik blog saya. :)
BalasHapusTetap semangat, Bro.. ^^
BalasHapusupdateeeeee
BalasHapus@Anonim : terima kasih
BalasHapus@Sheno : banget
@Aulawi Ahmad: dan harus tetep positif thinking
@zuri : ini sedang belajar legowo semoga barokah
@sang cerpenis : iya :D
@Anonim : Hehe gak boleh berlari dari kenyataan !
@Panduan : Done bro, udah di follow back
@Fahrie : yo'i om sudan
Terima kasih :)
Keren puisinya .. :)
BalasHapusSalam kenal .. ^^