Pages

Kamis, 27 Oktober 2011

Sekali Lagi Aku Berlari


Sekali lagi aku tertegun, peluhku menetes tak terkira
Melihat kenyataan yang berkata lain, lain dari yang kuharapkan
Mencoba bangkit dan bermimpi kembali meski ku rasa hanya akan sia - sia
Jiwa yang telah lelah membopong ke sang pengakuan
Adanya seorang pencundang yang berhasil memecundangi dirinya sendiri
Menghakimi tiada henti, hingga hilang dikerak bumi
Membawa penyesalan yang tiada terkira

Sekali lagi aku menunduk, takut melihat masa depan yang sepertinya suram
Tapi mungkin disana masih ada seberkas sinar, cahayanya begitu indah menyilaukan mata yang memandang
Apakah itu kereta impian??
Dan lagi, kini ku kembali merajut asa yang telah sirna
Perginya begitu cepat laksana senja di sore hari

Sekali lagi aku merintih, merasakan sakit yang ku derita
Ingin ku berteriak kepada semua orang agar mereka tahu
Bahwa disini masih ada nafas untuk berlari meski terengah - engah
Berlari dan tiada henti di jalan setapak yang berbatu nan licin

Sekali lagi aku terbangun, menyadari semua telah sirna
Telah tiada dan tak perlu disesali
Mungkin lebih baik aku segera berlari dan terus berlari
Karena kereta impian telah menanti.

16 komentar:

  1. hidup itu seperti menapaki siang dan malam, susah senang silih berganti. gagal sukses cuma lembaran episode yang pasti berlalu...
    ada yg bilang, bahwa yang paling penting adalah proses menjalani semua episode itu, akan membuat kita menjadi bijak atau tidak. relatif kepada masing2 orangnya

    BalasHapus
  2. puisi yang menarik,
    tapi kalau hidup itu terus menerus membuat qt berlari, alangkah letihnya jiwa ini...

    BalasHapus
  3. Terkadang memang semua terasa tak adil tapi alangkah baiknya bila kita mengahmbil hikmah dibalik ini semua :)
    Tuhan sedang berbicara dengan kamu

    BalasHapus
  4. Ini pertama Sheno kemari

    membaca dan memberi

    melihat sederet kata
    menulis serangkai huruf, membentuk kalimat

    jika ada kesempatan
    sheno akan datang kesini
    sekali lagi

    membaca dan memberi

    BalasHapus
  5. @all: terima kasih sudah berkomentar atas Puisi kacangannya :)

    BalasHapus
  6. Subhanallah
    Puisi yang luar biasa

    BalasHapus
  7. pasti sepenuh hati ya nulisnya :D

    BalasHapus
  8. itulah yg kata orang proses kehidupan, asal kita tahu kapan harus berhenti :)

    BalasHapus
  9. satu kata buat eloh
    "legowo" cing
    yuk mareeeeeee

    BalasHapus
  10. Silahkan berlari mengejar impian tapi jgn sekali kali berlari dari kenyataan

    BalasHapus
  11. saya sudah follow nih bro. ditunggu ya untuk follow balik blog saya. :)

    BalasHapus
  12. @Anonim : terima kasih
    @Sheno : banget
    @Aulawi Ahmad: dan harus tetep positif thinking
    @zuri : ini sedang belajar legowo semoga barokah
    @sang cerpenis : iya :D
    @Anonim : Hehe gak boleh berlari dari kenyataan !
    @Panduan : Done bro, udah di follow back
    @Fahrie : yo'i om sudan
    Terima kasih :)

    BalasHapus
  13. Keren puisinya .. :)

    Salam kenal .. ^^

    BalasHapus