Pages
Selasa, 04 Januari 2011
Menanti Pelangi Part 1
Seperti biasa pagi itu Bulan harus bangun pagi pagi untuk membantu orang tuanya yang mau berjualan sekitar pukul 04.30 pagi :
“Pagi semua” dengan keceriaannya Bulan menyapa seluruh anggota keluarganya yang beranggotakan Ayah, Ibu dan Adiknya Pelangi.
Bulan dan Pelangi hanya terpaut dua tahun keduanya tumbuh menjadi seseorang yang sangat cantik dan selalu ceria. Keduanya sangat kompak dalam segala hal. Di desa yang indah nan makmur itulah mereka berdua tumbuh. Dengan kasih saying orang tua yang tiada henti.
Rembulan Cahya Ningtyas itulah namanya dan akrab disapa Bulan dia berumur 19 tahun, baru saja lulus SMA sedangkan adiknya
Pelangi Nur Kusuma atau pelangi gadis dengan segala kemandiriannya dan berumur 17tahun 2 tahun lebih muda dari sang kakak Bulan.
Betapa bahagianya kedua orang tua merekan memiliki kedua anak seperti mereka.
Dan ditengah kebahagiaan itu ternyata menyimpan ketakutan yang sangat dalam Pak Hasan ayah dari Bulan dan Pelangi yang berprofesi sebagai petani didesanya itu mengidap penyakit Jantung. Dan Bu aminah hanya seorang penjual gado gado.
Sampai suatu hari …..
Ayah mereka pak Hasan jatuh sakit dan harus dirawat dirumah sakit disaat kondisi keluarga yang sedang lemah perekonomiannya Ibu Bulan Bu Aminah mencoba mencari ide untuk meminjam uang kepada seorang rentenir ternama di desanya Pak Robert namanya. Orang yang terkenal kejam dan sangat mata duitan.
“Bu, ibu mau kemana?” Tanya pelangi
“Ibu mau keluar sebentar ya pelangi!” jawab Ibu
“kemana bu?” saut Bulan
Dengan gugup Ibu menjawab “ Emmm ii..ibu mau keluar sebentar cari makan,kalian berdua kan belum makan dari tadi malam kalian jaga Bapak ya” jawab ibu
“iya bu….ibu hati hati ya!!” saut Bulan
Tanpa mereka ketahui Bu Aminah datang ke rumah rentenir jahat itu untuk meminjam uang sebesar 20 juta untuk biaya operasi suaminya yang sedang terbaring dirumah sakit.
“kak, sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan dari Ibu” Tanya pelangi kepada kakaknya Rembulan
“ah mungkin Cuma perasaanmu aja kali,biasa aja tu Ibu? Jawab Bulan
“beneran deh kak gak biasanya Ibu kayak gtu? Pelangi ngeyel
“udah deh ya jangan ngelantur, dari pada kamu makin ngelantur gak karuan lebih baik kita sholat terus berdoa minta sama ALLAH agar diberi kesembuhan untuk bapak “ kata Bulan
“ya kak” jawab pelangi dengan keheranannya
Setelah sholat keduanya pun bredoa untuk kesembuhan sang Ayah.
“Ya ALLAH ya Tuhanku hamba bersimpuh dihadapanMu dengan segala kebesaran dan kehinaanku hamba mohon kepada-Mu ya ALLAH sembuhkanlah Bapak, dan berikan kesehtan kembali ya ALLAH serta lindungilah kami selallu. Amin” pinta Bulan
Sedangkan pelangi hanya mengamini saja apa yang dipinta Bulan.
Ditempat berbeda Bu Aminah sedang merendahkan dirinya dihadapan Pak Robert untuk meminja uang sebesar 20 juta untuk biaya opersai suami tercinta.
“saya mohon pak hanya Bapak yang bisa membantu saya,,” rengek Bu Aminah
“Ibu mau apa?” jawab pak Robert
“saya mau pinjam uang 20 juta untuk biaya opersai suami saya pak” jawab Bu Aminah
“Bu Aminah datang ketempat yang benar” pak Robert
“beraapa buu?” Tanya lagi
“20 juta pak” jawab Bu Aminah memelas
“ini” sambil menyodorkan uang 20 juta ke muka Bu Aminah
Ketika akan mengambil uang tersebut tiba-tiba
“sekarang apa jaminan Ibu jika Ibu tidak bisa membayar utang mu?” Tanya sang rentenir
Bu Aminah bingung apa yang hendak ia jadikan jaminan jika tidak bisa membayar hutang kepada rentenir ini
“rumah paak?” jawab Bu Aminah
“hah…rumah heh Bu kita semua sudah tahu kalau rumah ibu itu dibuat bakar terasi aja gak mateng bu..hahaha rumah segitu mau dibuat jaminan gelo kali si ibu ini?” jawab pak Robert mulai melancarkan aksinya
“harta yang saya punyai Cuma itu pak, saya tidak punya apa-apa” jawab Bu Aminah
“siapa bilang? Ibu masih mempunyai 2 orang anak gadis yang sangat manis,gimna kalo salah satu dari mereka saya jadikan istri saya yang ke 4 bu??” Tanya pak Robert
Bu aminah berada di posisi yang sangat sulit disaat harus memilih antara anak kesayangannya atau suami tercinta.
Entah setan mana yang memebisiki telinga Ibu Aminah tiba tiba
“iya pak saya bersedia” sungguh mengejutkan ketika ibu aminah melontarkan kata kata itu
“baik deal ya bu..?? ok ini uangnya” jawab pak Roberts
Dengan segera ibu aminah menyaut uangnya bagai macan menunggu mangsa datang.
“terima kasih pak terima kasih “ jawab bu aminah
Berkali kali dia berterima kasih kepada sang rentenir karena telah meminjamkan uang untuk kesebuhan sang suami tercinta walaupun harus mengorbankan anak gadisnya yang amat dia sayangi untuk menjadi isteri rentenir tamak tersebut.
Dijalan ibu aminah tidak lupa untuk membelikan ke dua anak gadisnya nasi bungkus Sampailah ibu aminah ke rumah sakit dan bertemu kedua anaknya.
“bu ibu darimana sih? Beli nasi kok lama bget dari tadi ibu dicari sama dokter mau minta persetujuan operasi” Tanya bulan kesal
“eeemm maafin ibu nak,tadi tukang nasinya keluar jadi ibu nungguin” jawab ibu
“bu ibu gak perlu repot repot beliin kita makanan sebanyak ini,lagian kita juga gak laper kok bu” jawab pelangi yang juga kesal
Tiba tiba dokter masuk ruangan pak hasan dan tiba2 suasana sedih pun tergambar
“gimana bu ini,kondisi pak hasan sangat tak memungkinkan untuk terus begini kalau gak segera diopersi” Tanya dokter
“iya dok lakukan yang terbaik untuk kesembuhan suami saya” jawab bu aminah
“mohon ibu untuk melengkapi administrasinya bu?? Suruh suster yang mendampingi pak dokter
Suster : “mari bu saya antar ke recepsionis”
Ibu : “iya sus, Bulan pelangi tolong jaga bapak ya”
Bulan : “ iya bu”
Setelah melunasi semua biaya administrasinya dengan segera para suster suster mengledek pak hasan menuju ruang operasi.
Setelah hampir 2 jam menunggu tiba tiba pak hasan dinyatakan meninggal saat pertengahan operasi
Dan suasana duka pun terjadi seketika ibu jatuh pingsan mendengar kabar menyedihkan itu sementara Bulan dan pelangi langsung membopong ibunya tercinta..
“ya Allah kenapa Engkau begitu cepat memanggil bapak” kata bulan sembari mencoba menyadarkan ibu
Dan sementara itu kabar meninggalnya pak hasan pun terdengar sampai ke desa termasuk pak Roberts pun sudah mendegar.
Dengan penuh keyakinan pak Roberts berharap agar bu aminah menepati janjinya untuk memberikan salah satu anaknya untuk menjadikan isterinya sesuai perjanjiannya.
2 hari setelah pemakaman pak Roberts pun datang kerumah menagih janji bu aminah
Masih dalam kondisi berduka serasa disambar petir hatinya Bulan dan Pelangi ketika mendengar perkataan pak Roberts. Dan saat itu bu aminah sedang tidak ada dirumah karena sedang menjajakan jajanannya keliling desa.
“maaf ya pak bapak kalau ngomong jgan ngelantur ya” kata bulan
Beberapa hari kemudian ……..
Semua tercengang sebab dalam waktu yang sangat singkat Rembulan telah dinikahkan dengan anak Pak Roberts dan bukan pak Roberts yang menikahinya. Entah apa alasan pak Roberts melakukan itu semua, dan ternyata diam diam pak Roberts telah mempunyai seorang anak laki laki bernama Arifin yang selama ini tinggal bersama Ibunya yaitu isterinya pak Roberts.
Sifat Arifin sangat jauh bebeda dengan pak Roberts, Arifin tumbuh menjadi lelaki yang bertanggung jawab tidak seperti ayahnya.
Dan setelah menikah Arifin membawa Rembulan ke kota untuk memulai hidup baru disana.
Rembulan yang awalnya sama sekali tak mencintai Arifin,lama kelamaan menjadi luluk dan sayang kepada arifin,walau dia harus membohongi perasaannya yang benar benar mencintai Yusuf. Kekasihnya di desa.
Sementara setelah ditinggal ke kota Bulan, pelangi sibuk membantu ibu untuk menyambung hidup.
Sampai suatu hari di pagi hari….
“buk, hampir setiap malam ini saya kok selalu mimpiin kak bulan ya,saya takut buk kak bulan gak bahagia dengan pernikahannya?” celoteh pelangi
“hush…kamu ngomong apa sih nduk? Gak baik aah.” Jawab ibu
“gak kerasa sudah seminggu ya setelah pernikahannya kak bulan,tapi kok belum ada tanda tanda kak bulan kirim surat ya” kata pelangi
“mungkin sibuk kali ya ngurus suaminya” jawab ibu
“emang anak kecil apa” kata pelangi sambik tertawa
“udah udah cepet mandi dan bantuin ibu bikin kue ya” kata ibu
“siap deh” jawab pelangi
Pagi itu seperti biasa pelangi harus membantu ibunya untuk membuat kue yang akan dijajakan keliling kampung.
Malam pun tiba tak ada hiburan dimalam hari selain suara hewan hewan kecil yang sedang berpesta menikmati indahnya malam.
Ibu yang sedang duduk di depan rumah,dan pelangi yang tengah beristirahar dikamar.
Pelangi sempat berfikir untuk meninggalkan ibunya dan mencari kakaknya di Jakarta.
Pelangi beranjak dari tempat tidur dan menghampiri ibunya didepan rumah.
Srekk…srekk…srekk…bunyi sandal pelangi
“buk,lagi mikirin apa sih?” goda pelangi
“gak nduk ini ibu lagi membayangkan gimana ibu mengahabiskan masa tua ibu tanpa bapakmu dan kakakmu” jawab ibu
“ibui gak usah sedih disini masih ada pelangi” kata pelangi
Disaat itu perassaan bergejolak dalam diri pelangi.
Seperti kita tahu pelangi sangat ingin ke Jakarta mencari kakaknya untuk ibunya.
Bagaimana kah kelanjutan kisah pelangi??
Akankah dia tega meninggalkan ibunya dan pergi kejakarta??
Tunggu kelanjutanya ya… ;))
Love
Andriey
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar